LATIHAN SOAL AKUNTANSI PERTEMUAN 6
1. Yang tidak termasuk Biaya Bahan Baku secara teoritis adalah :
a. Harga faktur pembelian
b. Biaya angkut penjualan
c. Biaya penyimpanan
d. Biaya pembongkaran
e. Biaya pemakaian
2. Harga Pokok Bahan baku yang terakhir masuk ke gudang dipakai untuk menentukan harga pokok bahan baku yang pertama kali dipakai adalah ciri dari metode :
a. FIFO
b. LIFO
c. Rata-rata bergerak
d. Biaya standar
e. Average
3. PT. SYT membeli bahan baku G,H dan Z dengan biaya angkutpembelian sebesar Rp.1.000.000, data unit dan harga sbb:
Bahan Baku Unit Harga / Unit
G 10 200.000
H 25 300.000
Z 15 100.000
Berapakah Alokasi Biaya Angkut untuk Bahan Baku H jika perusahaan menggunakan metode Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku
a. Rp 500.000
b. Rp 300.000
c. Rp 200.000
d. Rp 681.818
e. Rp. 1.000
Cara Hitung:
= (25 : 50) x Rp.1.000.000
= Rp.500.000
4. Diketahui mutasi bahan baku “G” sebagai berikut:
Persed awal 30 kg @100
Pembelian 1/3 50 kg @110
Pemakaian 8/3 70 kg
Pembelian 15/3 40 kg @115
Jika perusahaan menggunakan metode FIFO Perpetual, berapakah harga pokok bahan baku yang dipakai tanggal 8/3 :
a. Rp. 7.500
b. Rp. 7.400
c. Rp. 7.900
d. Rp. 7.641
e. Rp. 4.500
Cara Hitung:
30kg x Rp.100 = Rp.3.000
40kg x Rp.110 = Rp.4.400
Total = Rp.7.400
5. Diketahui mutasi bahan baku “G” sebagai berikut:
Persed awal 30 kg @100
Pembelian 1/3 50 kg @110
Pemakaian 8/3 70 kg
Pembelian 15/3 40 kg @115
Jika perusahaan menggunakan metode LIFO Perpetual,berapakah harga pokok bahan baku yang dipakai tangga l8/3 :
a. Rp. 7.500
b. Rp. 7.400
c. Rp. 7.900
d. Rp. 7.641
e. Rp. 4.500
Cara Hitung:
50kg x Rp.110 = Rp.5.500
20kg x Rp.100 = Rp.2.000
TOTAL = Rp.7.500
Coretan Tangan dan Berbagi Informasi
Senin, 27 April 2015
LATIHAN SOAL AKUNTANSI PERTEMUAN 5
1. Biaya produksi periode sekarang pertama kali digunakan untuk menyelesaikan produk dalam proses awal kemudian baru mengolah produk yg dimasukkan pada periode sekarang adalah ciri dari metode :
a. LIFO
b. Identifikasi Khusus
c. Rata-Rata Tertimbang
d. FIFO
e. Average
2. Rumus untuk menghitung unit ekuivalen jika perusahaan menggunakan metode FIFO adalah:
a. Unit selesai + (unit BDP akhir x % penyelesaian)
b. Unit selesai + (unit barang jadi x % penyelesaian)
c. ((100% - % BDP awal) x Unit BDP awal + (unit selesai – unit BDP awal) + (unit BDP akhir x %penyelesaian)
d. Unit BDP + (unit barang jadi x % penyelesaian
e. Unit BDP + (unit barang jadi x % penyelesaian
3. Diketahui persediaan BDP awal 40 unit (100% BB, 60% BK),produk selesai 260 unit, produk dalam proses akhir 60 unit(100% BB, 50% BK). HP BDP awal adalah : BBB 208.000,
BTK 120.000 dan BOP 150.000, Biaya produksi yang terjadi periode ini: BBB 2.000.000, BTK 3.000.000, BOP 3.500.000.Berapakah Unit Ekuivalen BOP jika perusahaan menggunakan metode Rata-Rata Tertimbang:
a. 320 kg
b. 300 kg
c. 290 kg
d. 284 kg
e. 300 kg
Cara Hitung :
Diket : BDP Awal = 40 unit (100% BB,60% BK)
Barang Jadi = 260 unit
BDP Akhir = 60 unit (100% BB,50% BK)
HP BDP Awal: BBB = Rp.208.000
BTK = Rp.120.000
BOP = Rp.150.000
Biaya Produksi:BBB = Rp.2.000.000
BTK = Rp.3.000.000
BOP = Rp.3.500.000
Unit Ekuivalen BOP metode rata-rata tertimbang :
= 260 unit + (60 unit x 50%)
=260 unit + 30 unit
=290 unit
4. Berapakah Harga Pokok/unit, Biaya Bahan Baku jika perusahaan menggunakan metode rata-rata tertimbang:
a. Rp 6.250
b. Rp 6.896
c. Rp 6.900
d. Rp 7.614
e. Rp 5.500
Total Biaya = Rp.208.000 + Rp.2.000.000
= Rp.2.208.000
Unit Ekuivalen = 260 unit + (60 unit x 100%)
= 320 unit
HP BBB = Rp.2.208.000 / 320 unit
= Rp.6.900
5. Berapakah unit ekuivalen Biaya Tenaga Kerja jik amenggunakan Metode FIFO:
a. 290 kg
b. 320 kg
c. 266 kg
d. 276 kg
e. 300 kg
Cara Hitung:
Unit ekuivalen BTK metode FIFO:
= ((100% - 60%) x 40) + (260 – 40) + (60 x 50%)
=(40% x 40) + 220 + 30
=16 + 220 + 30
=266
1. Biaya produksi periode sekarang pertama kali digunakan untuk menyelesaikan produk dalam proses awal kemudian baru mengolah produk yg dimasukkan pada periode sekarang adalah ciri dari metode :
a. LIFO
b. Identifikasi Khusus
c. Rata-Rata Tertimbang
d. FIFO
e. Average
2. Rumus untuk menghitung unit ekuivalen jika perusahaan menggunakan metode FIFO adalah:
a. Unit selesai + (unit BDP akhir x % penyelesaian)
b. Unit selesai + (unit barang jadi x % penyelesaian)
c. ((100% - % BDP awal) x Unit BDP awal + (unit selesai – unit BDP awal) + (unit BDP akhir x %penyelesaian)
d. Unit BDP + (unit barang jadi x % penyelesaian
e. Unit BDP + (unit barang jadi x % penyelesaian
3. Diketahui persediaan BDP awal 40 unit (100% BB, 60% BK),produk selesai 260 unit, produk dalam proses akhir 60 unit(100% BB, 50% BK). HP BDP awal adalah : BBB 208.000,
BTK 120.000 dan BOP 150.000, Biaya produksi yang terjadi periode ini: BBB 2.000.000, BTK 3.000.000, BOP 3.500.000.Berapakah Unit Ekuivalen BOP jika perusahaan menggunakan metode Rata-Rata Tertimbang:
a. 320 kg
b. 300 kg
c. 290 kg
d. 284 kg
e. 300 kg
Cara Hitung :
Diket : BDP Awal = 40 unit (100% BB,60% BK)
Barang Jadi = 260 unit
BDP Akhir = 60 unit (100% BB,50% BK)
HP BDP Awal: BBB = Rp.208.000
BTK = Rp.120.000
BOP = Rp.150.000
Biaya Produksi:BBB = Rp.2.000.000
BTK = Rp.3.000.000
BOP = Rp.3.500.000
Unit Ekuivalen BOP metode rata-rata tertimbang :
= 260 unit + (60 unit x 50%)
=260 unit + 30 unit
=290 unit
4. Berapakah Harga Pokok/unit, Biaya Bahan Baku jika perusahaan menggunakan metode rata-rata tertimbang:
a. Rp 6.250
b. Rp 6.896
c. Rp 6.900
d. Rp 7.614
e. Rp 5.500
Total Biaya = Rp.208.000 + Rp.2.000.000
= Rp.2.208.000
Unit Ekuivalen = 260 unit + (60 unit x 100%)
= 320 unit
HP BBB = Rp.2.208.000 / 320 unit
= Rp.6.900
5. Berapakah unit ekuivalen Biaya Tenaga Kerja jik amenggunakan Metode FIFO:
a. 290 kg
b. 320 kg
c. 266 kg
d. 276 kg
e. 300 kg
Cara Hitung:
Unit ekuivalen BTK metode FIFO:
= ((100% - 60%) x 40) + (260 – 40) + (60 x 50%)
=(40% x 40) + 220 + 30
=16 + 220 + 30
=266
Selasa, 21 April 2015
LATIHAN SOAL AKUNTANSI PERTEMUAN 4
1. Suatu produk yang hilang setelah proses produksi berjalan sehingga telah menyerap biaya produksi disebut:
a. Produk hilang awal proses
b. Produk hilang akhir proses
c. Produk rusak
d. Produk cacat
e. Produk jadi
2. Diketahui produk selesai di departemen pertama sebanyak 400 unit, produk dalam proses akhir 100 unit (100% BB, 70% BK) dan produk hilang awal proses sebesar 30 unit, berapa unitkah produk yang dimasukkan kedalam proses:
a. 470
b. 530
c. 500
d. 600
e. 700
3. Rumus untuk menghitung unit ekuivalen dari perusahaan yang mengolah produknya melalui satu departemen produksi jika tidak ada persediaan awal barang dalam proses tetapi terdapat produk hilang awal adalah:
a. Unit selesai + (unit BDP akhir x % penyelesaian)
b. Unit selesai + (unit barang jadi x % penyelesaian)
c. Unit BDP + (unit BDP akhir x % penyelesaian)
d. Unit BDP + (unit barang jadi x % penyelesaian)
e. Unit BB + (unit barang jadi x % penyelesaian)
4. Diket: Produk masuk proses 3.000 kg, produk selesai ditransfer ke dept 2 sebesar 2.600, Produk dalam proses akhir 300 kg (100%BB, 50% BK), Produk hilang akhir proses sebanyak 100 kg. Berapakah unit ekuivalen Biaya Overhead pabrik:
a. 3.000 kg
b. 2.850 kg
c. 2.750 kg
d. 2.600 kg
e. 2.900 kg
Cara Hitung :
Diket : Barang Masuk = 3000kg
Barang Jadi = 2600kg
BDP = 300(100%BB,50%BK)
Barang Hilang = 100kg
Unit ekuivalen BOP = 2600kg + (50% x 300kg) + 100
= 2600kg + 150kg + 100kg
= 2850kg
5. Diket: Produk masuk proses 2.000 kg, produk selesai ditransfer ke dept 2 sebesar 1.500, Produk dalam proses akhir 300 kg (100%BB, 50% BK), Produk hilang awal proses sebanyak 200 kg, BBB Rp 36.000 Berapakah Harga Pokok perunit Biaya Bahan Baku:
a. Rp 18
b. Rp 24
c. Rp 21
d. Rp 20
e. Rp 25
Unit ekuivalen BBB = 1500kg + 300kg
= 1800kg
HP per unit BBB = Rp.36.000 / 1800kg
= Rp. 20
1. Suatu produk yang hilang setelah proses produksi berjalan sehingga telah menyerap biaya produksi disebut:
a. Produk hilang awal proses
b. Produk hilang akhir proses
c. Produk rusak
d. Produk cacat
e. Produk jadi
2. Diketahui produk selesai di departemen pertama sebanyak 400 unit, produk dalam proses akhir 100 unit (100% BB, 70% BK) dan produk hilang awal proses sebesar 30 unit, berapa unitkah produk yang dimasukkan kedalam proses:
a. 470
b. 530
c. 500
d. 600
e. 700
3. Rumus untuk menghitung unit ekuivalen dari perusahaan yang mengolah produknya melalui satu departemen produksi jika tidak ada persediaan awal barang dalam proses tetapi terdapat produk hilang awal adalah:
a. Unit selesai + (unit BDP akhir x % penyelesaian)
b. Unit selesai + (unit barang jadi x % penyelesaian)
c. Unit BDP + (unit BDP akhir x % penyelesaian)
d. Unit BDP + (unit barang jadi x % penyelesaian)
e. Unit BB + (unit barang jadi x % penyelesaian)
4. Diket: Produk masuk proses 3.000 kg, produk selesai ditransfer ke dept 2 sebesar 2.600, Produk dalam proses akhir 300 kg (100%BB, 50% BK), Produk hilang akhir proses sebanyak 100 kg. Berapakah unit ekuivalen Biaya Overhead pabrik:
a. 3.000 kg
b. 2.850 kg
c. 2.750 kg
d. 2.600 kg
e. 2.900 kg
Cara Hitung :
Diket : Barang Masuk = 3000kg
Barang Jadi = 2600kg
BDP = 300(100%BB,50%BK)
Barang Hilang = 100kg
Unit ekuivalen BOP = 2600kg + (50% x 300kg) + 100
= 2600kg + 150kg + 100kg
= 2850kg
5. Diket: Produk masuk proses 2.000 kg, produk selesai ditransfer ke dept 2 sebesar 1.500, Produk dalam proses akhir 300 kg (100%BB, 50% BK), Produk hilang awal proses sebanyak 200 kg, BBB Rp 36.000 Berapakah Harga Pokok perunit Biaya Bahan Baku:
a. Rp 18
b. Rp 24
c. Rp 21
d. Rp 20
e. Rp 25
Unit ekuivalen BBB = 1500kg + 300kg
= 1800kg
HP per unit BBB = Rp.36.000 / 1800kg
= Rp. 20
LATIHAN SOAL AKUNTANSI PERTEMUAN 3
1. Manakah yang merupakan karakteristik proses produksi perusahaan yang berproduksi secara massa (proses )
a. Produk yang dihasilkan sesuai spesifikasi pembeli
b. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan tidak sama
c. Kegiatan produksi dimulai dengan adanya perintah produksi yang berisi rencana produksi untuk jangka waktu tertentu.
d. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus
e. Proses pengolahan produk terjadi secara bersambung
2. Rumus untuk menghitung unit ekuivalen dari perusahaan yang mengolah produknya melalui satu departemen produksi jika tidak ada persediaan awal adalah:
a. Unit selesai + (unit BDP akhir x % penyelesaian)
b. Unit selesai + (unit barang jadi x % penyelesaian)
c. Unit BDP + (unit BDP akhir x % penyelesaian)
d. Unit BDP + (unit barang jadi x % penyelesaian)
e. Unit BB + (unit barang jadi x % penyelesaian)
3. PT. Jaya mengolah produknya melalui satu departemen produksi, bulan Januari 2013 mempunyai data sebagai berikut : BBB 1.100, BTK 1.400 dan BOP 1.500, jumlah
produk jadi 90 kg dan produk dalam proses akhir 20 kg dengan tingkat penyelesaian 100%BB, 50% BK, Berapakah unit ekuivalen Biaya Bahan Baku:
a. 100 kg
b. 110 kg
c. 90 kg
d. 65 kg
e. 10 kg
Diket : BBB = 1100
BTK = 2000
BOP = 1500
Barang Jadi = 90kg
BDP(100%BB,50%BK) = 20kg
Unit Ekuivalen BBB = 90kg + (20kg x 100%)
= 90kg + 20kg
= 110kg
4. PT. Jaya mengolah produknya melalui satu departemen produksi, bulan Agustus 2007 mempunyai data sebagai berikut : BBB 1.100, BTK 1.400 dan BOP 1.500, jumlah produk jadi 90 kg dan produk dalam proses akhir 20 kg dengan tingkat penyelesaian 100%BB, 50% BK, Berapakah Harga Pokok perunit Biaya Bahan Baku :
a. Rp 10
b. Rp 11
c. Rp 12
d. Rp 17
e. Rp 15
Cara Hitung:
HP perunit BBB = Rp.1100/110kg
= Rp.10
5. PT. Jaya mengolah produknya melalui satu departemen produksi, bulan Agustus 2007 mempunyai data sebagai berikut : BBB 1.100, BTK 1.400 dan BOP 1.500, jumlah produk jadi 90 kg dan produk dalam proses akhir 20kg dengan tingkat penyelesaian 100%BB, 50% BK, Berapakah total harga pokok per unit :
a. Rp 45
b. Rp 39
c. Rp 40
d. Rp 35
e. Rp 30
Cara Hitung:
HP per unit BBB = Rp.10
HP per unit BK = Rp.14
HP per unit BOP = Rp.15
Total HP per unit = Rp.39
1. Manakah yang merupakan karakteristik proses produksi perusahaan yang berproduksi secara massa (proses )
a. Produk yang dihasilkan sesuai spesifikasi pembeli
b. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan tidak sama
c. Kegiatan produksi dimulai dengan adanya perintah produksi yang berisi rencana produksi untuk jangka waktu tertentu.
d. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus
e. Proses pengolahan produk terjadi secara bersambung
2. Rumus untuk menghitung unit ekuivalen dari perusahaan yang mengolah produknya melalui satu departemen produksi jika tidak ada persediaan awal adalah:
a. Unit selesai + (unit BDP akhir x % penyelesaian)
b. Unit selesai + (unit barang jadi x % penyelesaian)
c. Unit BDP + (unit BDP akhir x % penyelesaian)
d. Unit BDP + (unit barang jadi x % penyelesaian)
e. Unit BB + (unit barang jadi x % penyelesaian)
3. PT. Jaya mengolah produknya melalui satu departemen produksi, bulan Januari 2013 mempunyai data sebagai berikut : BBB 1.100, BTK 1.400 dan BOP 1.500, jumlah
produk jadi 90 kg dan produk dalam proses akhir 20 kg dengan tingkat penyelesaian 100%BB, 50% BK, Berapakah unit ekuivalen Biaya Bahan Baku:
a. 100 kg
b. 110 kg
c. 90 kg
d. 65 kg
e. 10 kg
Diket : BBB = 1100
BTK = 2000
BOP = 1500
Barang Jadi = 90kg
BDP(100%BB,50%BK) = 20kg
Unit Ekuivalen BBB = 90kg + (20kg x 100%)
= 90kg + 20kg
= 110kg
4. PT. Jaya mengolah produknya melalui satu departemen produksi, bulan Agustus 2007 mempunyai data sebagai berikut : BBB 1.100, BTK 1.400 dan BOP 1.500, jumlah produk jadi 90 kg dan produk dalam proses akhir 20 kg dengan tingkat penyelesaian 100%BB, 50% BK, Berapakah Harga Pokok perunit Biaya Bahan Baku :
a. Rp 10
b. Rp 11
c. Rp 12
d. Rp 17
e. Rp 15
Cara Hitung:
HP perunit BBB = Rp.1100/110kg
= Rp.10
5. PT. Jaya mengolah produknya melalui satu departemen produksi, bulan Agustus 2007 mempunyai data sebagai berikut : BBB 1.100, BTK 1.400 dan BOP 1.500, jumlah produk jadi 90 kg dan produk dalam proses akhir 20kg dengan tingkat penyelesaian 100%BB, 50% BK, Berapakah total harga pokok per unit :
a. Rp 45
b. Rp 39
c. Rp 40
d. Rp 35
e. Rp 30
Cara Hitung:
HP per unit BBB = Rp.10
HP per unit BK = Rp.14
HP per unit BOP = Rp.15
Total HP per unit = Rp.39
LATIHAN SOAL AKUNTANSI PERTEMUAN 2
1. Pada metode harga pokok pesanan biaya bahan baku ditentukan berdasarkan:
a. Biaya bahan baku sesungguhnya
b. Tarif ditentukan dimuka
c. Biaya standar
d. Biaya bahan baku + biaya bahan penolong
e. Biaya umum
2. Rekening pembantu atau media yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi perpesanan adalah:
a. Lap. Biaya Produksi
b. Kartu Harga Pokok Pesanan
c. Kartu Biaya Produksi
d. Laporan Harga Pokok Produksi
e. Lap. L/R
3. Siklus Akuntansi Biaya mengikuti siklus pembuatan produk, jika siklus pembuatan produk memasuki penyimpanan produk jadi ke gudang maka siklus akuntansi biayanya adalah:
a. Mengumpulkan biaya produksi
b. Menentukan harga pokok produk jadi
c. Menentukan harga pokok bahan baku dipakai
d. Menentukan harga pokok bahan baku dibeli
e. Mengumpulkan biaya umum
4. Diketahui data-data pesanan 03 adalah: biaya bahan baku yang dipakai Rp 3.000, biaya tenaga kerja langsung Rp 2.000, Tarif BOP yang ditetapkan sebesar 120% dari BTKL, sedangkan
BOP sesungguhnya adalah sebesar Rp 2.000. Berapakah Harga pokok pesanan 03 :
a. Rp. 5.000
b. Rp. 7.000
c. Rp. 7.400
d. Rp. 4.000
e. Rp. 8.000
Cara Hitung :
Diket : BBB = 3000
BTKL = 2000
BOP = 120% x 2000 = 2400
Harga Pokok Pesanan = 7400
5. Jurnal yang dibuat untuk mencatat Pembebanan BOP adlh :
a. BOP sesungguhnya 2.000(D), BOP dibebankan 2.000(K)
b. BDP-BOP 2.000 (D), BOP dibebankan 2.000 (K)
c. BOP dibebankan 2.000 (D), BDP-BOP 2.000 (K)
d. BDP-BOP 2.400 (D), BOP dibebankan 2.400 (K)
e.BOP dibebankan 2.000 (D), BOP sesungguhnya 2.000 (K)
1. Pada metode harga pokok pesanan biaya bahan baku ditentukan berdasarkan:
a. Biaya bahan baku sesungguhnya
b. Tarif ditentukan dimuka
c. Biaya standar
d. Biaya bahan baku + biaya bahan penolong
e. Biaya umum
2. Rekening pembantu atau media yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi perpesanan adalah:
a. Lap. Biaya Produksi
b. Kartu Harga Pokok Pesanan
c. Kartu Biaya Produksi
d. Laporan Harga Pokok Produksi
e. Lap. L/R
3. Siklus Akuntansi Biaya mengikuti siklus pembuatan produk, jika siklus pembuatan produk memasuki penyimpanan produk jadi ke gudang maka siklus akuntansi biayanya adalah:
a. Mengumpulkan biaya produksi
b. Menentukan harga pokok produk jadi
c. Menentukan harga pokok bahan baku dipakai
d. Menentukan harga pokok bahan baku dibeli
e. Mengumpulkan biaya umum
4. Diketahui data-data pesanan 03 adalah: biaya bahan baku yang dipakai Rp 3.000, biaya tenaga kerja langsung Rp 2.000, Tarif BOP yang ditetapkan sebesar 120% dari BTKL, sedangkan
BOP sesungguhnya adalah sebesar Rp 2.000. Berapakah Harga pokok pesanan 03 :
a. Rp. 5.000
b. Rp. 7.000
c. Rp. 7.400
d. Rp. 4.000
e. Rp. 8.000
Cara Hitung :
Diket : BBB = 3000
BTKL = 2000
BOP = 120% x 2000 = 2400
Harga Pokok Pesanan = 7400
5. Jurnal yang dibuat untuk mencatat Pembebanan BOP adlh :
a. BOP sesungguhnya 2.000(D), BOP dibebankan 2.000(K)
b. BDP-BOP 2.000 (D), BOP dibebankan 2.000 (K)
c. BOP dibebankan 2.000 (D), BDP-BOP 2.000 (K)
d. BDP-BOP 2.400 (D), BOP dibebankan 2.400 (K)
e.BOP dibebankan 2.000 (D), BOP sesungguhnya 2.000 (K)
Latihan Soal Akuntansi
LATIHAN SOAL AKUNTANSI PERTEMUAN 1
1. Dibawah ini yang tidak termasuk jenis biaya jika digolongkan berdasarkan Tendensi Perubahannya terhadap Kegiatan atau Volume adalah:
a. Biaya Variabel
b. Biaya Semi Variabel
c. Biaya Tetap
d. Biaya Tidak Langsung
e. Fixed Cost
2. Pada perusahaan manufaktur yang menggunakan metode Harga Pokok Pesanan, maka produk yang dihasilkan adalah :
a. Standar
b. Homogen
c. Homogen dan standar
d. Sesuai spesifikasi pemesan
e. Sama
3. Komponen dari biaya produksi utama adalah :
a. Biaya overhead pabrik, Biaya bahan baku,
b. Biaya tenaga kerja dan Biaya overhead pabrik
c. Biaya tenaga kerja langsung dan Biaya bahan baku
d. Biaya produksi dan Biaya pemasaran
e. Biaya umum
4. Jika perusahaan menggolongkan biaya berdasarkan fungsi pokok perusahaan maka beban gaji yang dikeluarkan untuk bagian penjualan termasuk dalam:
a. Biaya Produksi
b. Biaya Administrasi & Umum
c. Biaya Pemasaran
d. Biaya Variabel
e. Biaya Tetap
5. Akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:
a. Penentuan harga pokok, tujuan biaya dan harga pokok produksi
b. Pengendalian biaya, perencanaan biaya dan pembagian biaya
c. Penentuan harga pokok, pengendalian biaya dan pengambilan keputusan khusus
d. Penentuan tujuan biaya
e. Pembagian biaya
1. Dibawah ini yang tidak termasuk jenis biaya jika digolongkan berdasarkan Tendensi Perubahannya terhadap Kegiatan atau Volume adalah:
a. Biaya Variabel
b. Biaya Semi Variabel
c. Biaya Tetap
d. Biaya Tidak Langsung
e. Fixed Cost
2. Pada perusahaan manufaktur yang menggunakan metode Harga Pokok Pesanan, maka produk yang dihasilkan adalah :
a. Standar
b. Homogen
c. Homogen dan standar
d. Sesuai spesifikasi pemesan
e. Sama
3. Komponen dari biaya produksi utama adalah :
a. Biaya overhead pabrik, Biaya bahan baku,
b. Biaya tenaga kerja dan Biaya overhead pabrik
c. Biaya tenaga kerja langsung dan Biaya bahan baku
d. Biaya produksi dan Biaya pemasaran
e. Biaya umum
4. Jika perusahaan menggolongkan biaya berdasarkan fungsi pokok perusahaan maka beban gaji yang dikeluarkan untuk bagian penjualan termasuk dalam:
a. Biaya Produksi
b. Biaya Administrasi & Umum
c. Biaya Pemasaran
d. Biaya Variabel
e. Biaya Tetap
5. Akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:
a. Penentuan harga pokok, tujuan biaya dan harga pokok produksi
b. Pengendalian biaya, perencanaan biaya dan pembagian biaya
c. Penentuan harga pokok, pengendalian biaya dan pengambilan keputusan khusus
d. Penentuan tujuan biaya
e. Pembagian biaya
Jumat, 16 Januari 2015
7 Mitos keliru tentang orang introvert
Merdeka.com - Menurut Carl Jung (1920) dalam bukunya berjudul Psychologische Typen pribadi yang introvert adalah orang-orang yang mendapatkan semangat jika diberikan waktu untuk menyendiri, bertolak belakang dengan orang-orang ekstrovert yang justru merasa paling hidup saat berada di keramaian.
Orang-orang yang memiliki kepribadian introvert biasanya diidentikkan dengan sifat pendiam, pemalu, dan tidak suka berteman. Padahal tidak selamanya seperti itu, lho. Orang yang memiliki kepribadian introvert pun masih membutuhkan interaksi sosial, meskipun dalam bentuk yang berbeda dengan orang-orang ekstrovert. Bisa saja seseorang terlihat ceria dari luar tetapi memiliki pribadi introvert. Dan sifat seperti ini sebenarnya juga punya banyak sisi positif, lho.
Apa saja mitos-mitos salah yang biasanya dikaitkan dengan orang-orang introvert? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Benci keramaian
Orang-orang yang memiliki kepribadian introvert seringkali dikira phobia keramaian, seolah-olah berada di tengah sekelompok orang bisa membuat mereka panik atau mendadak gagap.
Sebenarnya orang-orang seperti ini cuma lebih menyukai interaksi personal. Daripada pembicaraan tanpa arah dengan sekelompok orang, mereka lebih menghargai interaksi antar pribadi di mana perhatian kedua belah pihak terpusat pada satu sama lain.
2. Tidak suka bergaul
Bukannya tidak suka bertemu dengan orang baru atau beramah tamah. Hanya saja mereka bukan jenis orang yang mudah sok akrab atau pintar basa-basi untuk menghidupkan suasana.
Mereka terbiasa berbicara lugas dan seperlunya saja, jadi ini sering membuat mereka kesulitan menjaga intensitas obrolan dengan orang yang baru dikenal.
3. Menutup diri
Orang introvert biasanya dianggap suka menutup diri dari orang lain. Segala sesuatu dipendam sendiri. Benarkah?
Sebenarnya orang-orang introvert juga bisa terbuka kepada orang lain, kok. Tetapi mereka tidak bisa dengan mudah memercayakan masalah pribadi kepada sembarang orang. Mereka butuh orang yang benar-benar bisa dipercaya untuk menampung keluh-kesah.
4. Susah mencari teman
Orang-orang introvert memang sekilas tampak seperti orang yang kesulitan mendapatkan teman. Padahal itu sebenarnya karena mereka selektif dalam memilih teman. Hanya segelintir orang yang terbukti tulus dan bisa dipercaya yang bisa mendapat status kehormatan sebagai sahabat.
Jumlah teman si introvert memang tidak banyak, tetapi mereka benar-benar merasakan kedekatan emosional dengan orang-orang yang mereka anggap sahabat. Dan mereka sangat loyal menjaga pertemanan itu.
5. Penyendiri
Bukan berarti selalu sendirian. Orang introvert pun masih butuh interaksi sosial dan bisa bersenang-senang dengan sahabat-sahabat mereka. Tetapi sesekali mereka memang butuh ruang dan waktu untuk sendirian. Biasanya saat sedang marah atau perlu berpikir.
Saat mencari ilham mereka biasanya juga memilih sendirian karena dengan begitu mereka merasa bisa berpikir lebih jernih.
6. Tidak peka sekitar
Orang introvert tidak peka sekitar karena terlalu asyik dengan dunia mereka sendiri. Kata siapa? Orang introvert biasanya justru tipe penganalisis yang memperhatikan dan memikirkan hampir segala hal yang terjadi di sekitar mereka.
Meskipun butuh waktu berkualitas untuk sendirian, mereka justru perhatian terhadap banyak hal. Dengan sendirian mereka bisa mengamati detail-detail kecil yang sering terlewat ketika bersama orang lain.
7. Tidak cakap berbicara di depan publik
Kata siapa orang-orang introvert tidak pintar berbicara di hadapan orang banyak? Orang seperti ini bisa saja hebat dalam pidato atau wawancara.
Yang menjadi masalah buat mereka adalah ketika harus berinteraksi tanpa persiapan dalam percakapan biasa.
Itulah 7 mitos keliru tentang orang-orang introvert yang perlu kamu ketahui.
Sumber : merdeka.com
Orang-orang yang memiliki kepribadian introvert biasanya diidentikkan dengan sifat pendiam, pemalu, dan tidak suka berteman. Padahal tidak selamanya seperti itu, lho. Orang yang memiliki kepribadian introvert pun masih membutuhkan interaksi sosial, meskipun dalam bentuk yang berbeda dengan orang-orang ekstrovert. Bisa saja seseorang terlihat ceria dari luar tetapi memiliki pribadi introvert. Dan sifat seperti ini sebenarnya juga punya banyak sisi positif, lho.
Apa saja mitos-mitos salah yang biasanya dikaitkan dengan orang-orang introvert? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Benci keramaian
Orang-orang yang memiliki kepribadian introvert seringkali dikira phobia keramaian, seolah-olah berada di tengah sekelompok orang bisa membuat mereka panik atau mendadak gagap.
Sebenarnya orang-orang seperti ini cuma lebih menyukai interaksi personal. Daripada pembicaraan tanpa arah dengan sekelompok orang, mereka lebih menghargai interaksi antar pribadi di mana perhatian kedua belah pihak terpusat pada satu sama lain.
2. Tidak suka bergaul
Bukannya tidak suka bertemu dengan orang baru atau beramah tamah. Hanya saja mereka bukan jenis orang yang mudah sok akrab atau pintar basa-basi untuk menghidupkan suasana.
Mereka terbiasa berbicara lugas dan seperlunya saja, jadi ini sering membuat mereka kesulitan menjaga intensitas obrolan dengan orang yang baru dikenal.
3. Menutup diri
Orang introvert biasanya dianggap suka menutup diri dari orang lain. Segala sesuatu dipendam sendiri. Benarkah?
Sebenarnya orang-orang introvert juga bisa terbuka kepada orang lain, kok. Tetapi mereka tidak bisa dengan mudah memercayakan masalah pribadi kepada sembarang orang. Mereka butuh orang yang benar-benar bisa dipercaya untuk menampung keluh-kesah.
4. Susah mencari teman
Orang-orang introvert memang sekilas tampak seperti orang yang kesulitan mendapatkan teman. Padahal itu sebenarnya karena mereka selektif dalam memilih teman. Hanya segelintir orang yang terbukti tulus dan bisa dipercaya yang bisa mendapat status kehormatan sebagai sahabat.
Jumlah teman si introvert memang tidak banyak, tetapi mereka benar-benar merasakan kedekatan emosional dengan orang-orang yang mereka anggap sahabat. Dan mereka sangat loyal menjaga pertemanan itu.
5. Penyendiri
Bukan berarti selalu sendirian. Orang introvert pun masih butuh interaksi sosial dan bisa bersenang-senang dengan sahabat-sahabat mereka. Tetapi sesekali mereka memang butuh ruang dan waktu untuk sendirian. Biasanya saat sedang marah atau perlu berpikir.
Saat mencari ilham mereka biasanya juga memilih sendirian karena dengan begitu mereka merasa bisa berpikir lebih jernih.
6. Tidak peka sekitar
Orang introvert tidak peka sekitar karena terlalu asyik dengan dunia mereka sendiri. Kata siapa? Orang introvert biasanya justru tipe penganalisis yang memperhatikan dan memikirkan hampir segala hal yang terjadi di sekitar mereka.
Meskipun butuh waktu berkualitas untuk sendirian, mereka justru perhatian terhadap banyak hal. Dengan sendirian mereka bisa mengamati detail-detail kecil yang sering terlewat ketika bersama orang lain.
7. Tidak cakap berbicara di depan publik
Kata siapa orang-orang introvert tidak pintar berbicara di hadapan orang banyak? Orang seperti ini bisa saja hebat dalam pidato atau wawancara.
Yang menjadi masalah buat mereka adalah ketika harus berinteraksi tanpa persiapan dalam percakapan biasa.
Itulah 7 mitos keliru tentang orang-orang introvert yang perlu kamu ketahui.
Sumber : merdeka.com
Langganan:
Postingan (Atom)